Gajah Imut Way Kambas | Gajah mana … mana gajahnya. Kalau sudah ke Taman Nasional saya tak sanggup untuk menunggu, inginnya selalu langsung tiba di lokasi. Namun kebanyakan yang namanya Taman Nasional itu jalannya ajrut-ajrutan, mungkin biar terasa adventurenya kali ya.
Tak apalah ini kan perjalanan binal ke Way Kambas. Bagaimana tak binal. Indra kerabat bloger dari ID Corner yang sedari tadi rame berkoceh celoteh dari serius hingga abal abal alay mengusir kantuk dan menikmati manuver-manuvernya menghindari jalanan berlubang. Hingga dua rekan di belakang laiknya memakai helm karena berkali kali mereka terbentur langit mobil.
Jalanan gersang seketika berubah rindang, area Taman Nasional mulai terasa dan dari kejauhan monyet-monyet lucu mulai bermunculan di tepi jalan. Kami melambatkan kecepatan, dan berhenti sejenak sambil memotret atraksi dan tingkah monyet-monyet.
Seekor monyet asik menggendong anaknya melintas di jalan Kamera menyalak berkali-kali mengabadikan mereka. Pengalaman alam yang menarik. Walau monyet-monyet kerap saya temukan di objek wisata di daerah lain. Namun monyet di kawasan ini tak galak dan mengambil barang. Mereka bahkan masih terlihat takut bertemu manusia.
Pelan dan perlahan kami melaju menuju gerbang Taman Nasional. Kamipun bergegas berebut turun dari mobil, dan bergilir bak antri di Puskesmas, masing masing ingin mengabadikan selfie di depan gerbang selamat datang di Taman nasional Way Kambas dan akhirnya kamipun berfoto bersama.
Melintas kawasan, kami membelah genangan air yang luas, aliran air, ini adalah tempat gajah mandi, saat sore gajah-gajah di Way kambas rajin mandi loh, bagaimana dengan kamu ????
Begitu membuncahnya saat tiba di kawasan ini, mata kami nanar mencari-cari gajah. Apalagi masing-masing kami sudah tercekoki akan film “The Nekad Traveler” yang di sadur dari buku Trinity “The Nekad Traveler” dimana dalam kisah tersebut Paul sebagai traveler bertemu dengan Trinity di Way Kambas.
Taman Nasional Way Kambas terletak di kecamatan Labuhan Batu, Lampung Timur. Jenis gajah yang ada di area ini adalah jenis Elephas maximus sumatranus. Dahulu di kenal dengan PLG (pusat Latihan Gajah) namun sekarang lebih dikenal sebagai PKG (Pusat Konservasi Gajah) yang bertujuan tak hanya melatih Gajah, namun juga menjadi pusat Konservasi Gajah
Saat itu lebih dari 10 gajah kami temukan di area lapangan rumput nan luas. Mereka asik masyuk memamah rumputan hijau. Mereka tampak segar dan gemuk. Walau gadingnya tampak sudah tak runcing lagi. Berhati-hatilah menginjakkan kaki di sela rerumputan, karena kotoran gajah sebesar bola kaki bertebaran dimana-mana.
Dari kejauhan seorang pawang melihat kehebohan kami berfoto dengan Gajah, tak ayal segera ia menghampiri kami, dan dengan senang hati dia mengantarkan ke gerombolan gajah lain yang sedang istirahat. Seekor induk dengan gajah kecil bernama April, sedang bercengkerama.
Sang induk memberikan kakinya untuk kami agar bisa berpose dengannya, namun April sibuk srundukan ndusel di antara kaki sang Ibu. Lucu dan menggemaskan. Tapi tetap saja mereka Gajah berbadan besar. hingga berkali-kali pawang memperingatkan kami untuk berhati-hati. Laiknya manusia, sang pawang mengajak komunikasi dengan gajah-gajah didikannya, seperti seorang Ayah pada anaknya. Akrab dan penuh kehangatan.
Melihat Gajah dari dekat Gajah di alam dengan rerumputan subur Pose dengan Gajah Aksi sang gajah April, seekor anak Gajah Kelompok Gajah di kawasan PKG
Atraksi gajah, safari Gajah dan berbagai sajian kerap di tampilkan di akhir Minggu. Taman Nasional Way kambas semoga terus mendapat perhatian, dukungan dari instansi terkait serta Pemda, agar terus lestari dan terjaga. Tak kalah penting adalah pengunjung itu sendiri dengan menjaga lingkungan dengan tak membuang sampah sembarangan, serta memelihara sarana yang telah di bangun disana.
Yuk ke Taman Nasional Way Kambas, rasakan kedekatanmu dengan hewan bertubuh besar ini
Beruntung kita ketemu pawang yang mau sukarela temani kita dekati gajah Way Kambas ya.
Dari dulu ngebayangin bisa ikut patroli gajah malam hari menggiring gajah liar menjauh dari perkampungan warga. seru kali yaa..
rezeki anak sholeh banget, dikasih cuaca cantik dan pawang baik hati dengan gajah imut imut ehh ini mah fitnah, gajah mah tetap aja JUMBO ahaha
April nampak menggemaskan, mirip Dumbo haha. Next time, mudah-mudahan bisa selfie sama April 😀
Rahmi, Mela dan April jadi bintang kita selama berada di Way Kambas. Ternyata hewan yang terlatih itu memperlihatkan pesonanya yang unik yang asik untuk diajak bermain-main. Namun untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan harus tetap pakai pawang